.jpg)
#KoleksiKita melalui Jakarta Digital Collection (JDC) telah melakukan digitalisasi dan katalogisasi lebih dari 160 objek di dua museum. 90 objek diantaranya dari Museum Joang ‘45 serta 73 objek di Museum Taman Prasasti, sepanjang bulan November.
1 Des 2025
#KoleksiKita, through the Jakarta Digital Collections (JDC) initiative, has carried out the digitization and cataloging of more than 160 objects across two museums: 90 objects from Museum Joang ’45 and 73 objects from Museum Taman Prasasti throughout November.
Jakarta Digital Collections (JDC) merupakan inisiatif SEAMS melalui #KoleksiKita, berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta serta 12 museum dan galeri di bawah pengelolaannya, untuk membuka akses terhadap koleksi museum melalui proses digitalisasi dan katalogisasi.
Proses ini bertujuan menghasilkan dokumentasi visual berkualitas serta memastikan setiap objek memiliki data yang terverifikasi, sebelum nantinya dapat diakses publik melalui platform Jakarta Digital Collections pada 2026
Menelusuri Sejarah Perjuangan Melalui Koleksi Seni
Museum Joang ’45 dikenal memiliki sejumlah koleksi seni yang merekam sejarah perjuangan Indonesia, seperti lukisan Mayjen Moestopo, lukisan profil Jenderal Soedirman, lukisan Pasukan Gerilya Menuju Front Bekasi, Pataka Brigade 17, serta berbagai koleksi miniatur seperti Kapal Renville dan Miniatur Mobil REP 1, sebuah mobil dinas kepresidenan Presiden Soekarno yang digunakan pada tahun 1945.
Lukisan Mayjen Moestopo atau lukisan Pasukan Gerilya Menuju Front Bekasi menjadi bukti peran para perupa di masa revolusi dalam mengekspresikan semangat kemerdekaan, sekaligus merekam nilai historis perjalanan bangsa. Kedua karya ini termasuk bagian dari 90 objek yang ditelusuri asal-usulnya oleh tim kataloger SEAMS melalui #KoleksiKita bersama tim Museum Joang ’45.
Nilai Historis melalui Objek di Museum Taman Prasasti
Koleksi yang tersimpan di Museum Taman Prasasti umumnya berupa batu nisan, patung, dan guci pemakaman, sesuai dengan fungsi awalnya sebagai pemakaman kolonial pada abad ke-18, sebelum direvitalisasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai situs memorial.
Dari total 73 objek yang dikatalogisasi dan ditelusuri asal-usulnya, salah satu kelompok objek ‘nisan’ menyimpan kisah menarik darii tokoh-tokoh yang berpengaruh pada masa itu. Salah satunya adalah nisan Jonatan Michielsz, seorang Mardijker, atau keturunan Asia berbahasa Portugis yang telah dibebaskan dari perbudakan yang dimakamkan di Museum Taman Prasasti.
Digitalisasi 200+ Koleksi Di Dua Museum
Selain katalogisasi, SEAMS juga melakukan digitalisasi terhadap koleksi-koleksi di Museum Joang ’45 dan Museum Taman Prasasti, dengan total 242 objek yang berhasil didokumentasikan secara digital sepanjang bulan November.
Di Museum Joang ’45, digitalisasi mencakup 169 objek dengan ragam koleksi seperti foto, lukisan, surat-surat, atribut pangkat, botol & kotak makan militer, serta memorabilia perjuangan yang meliputi mobil, furniture, aksesori, busana, alat tulis, dan buku.
Sementara di Museum Taman Prasasti, digitalisasi dilakukan pada objek seperti peti jenazah, nisan, dan kereta jenazah. kelompok objek tersebut mencakup nisan tokoh kolonial VOC, nisan keturunan bangsa Asia/Bengal, serta objek peti jenazah pahlawan nasional, seperti Bung Karno dan Bung Hatta.
Kegiatan ini tidak dapat terlaksana tanpa dukungan U.S. Ambassadors Fund for Cultural Preservation (AFCP) yang berkomitmen pada pelestarian bangunan bersejarah, situs arkeologi dan budaya, objek dan koleksi museum, serta ekspresi tradisional di negara-negara mitra.
Nantikan #KoleksiKita edisi Desember bersama Museum Tekstil dan Museum Wayang.